Berinteraksi melalui internet menjadi bagian dari perkembangan teknologi komunikasi bagi masyarakat terutama pengguna jejaringnya. Teknologi komunikasi yang digunakan untuk saling mengeksplorasi dan membagikan berbagai aktivitas keseharian di Media DigitalSaat ini model komunikasi di media digital menjadi tren baru dalam masyarakat seiring berkembangnya situs media sosial di internet seperti facebook, instagram, twitter, youtube dan media sosial lainnya. Dan berdasarkan data yang ada, sebagian besar masyarakat Indonesia mengakses internet untuk berkomunikasi dan mengakses media sosial. Jarang sekali yang mengakses atau mengunduh informasi penting dari pengguna internet terutama pemakai internet dipungkiri, awalnya saya juga menggunakan internet di smartphone hanya untuk mengakses media sosial. Konsekuensinya saya lebih banyak hanyut di beranda media sosial. Dulu semua tampak menyenangkan, tetapi kini saya mulai jengah dengan interaksi pengguna media sosial yang berseliweran di halaman media sosial milik perkembangan dunia politik yang sedang marak di negeri ini, bermunculan pengguna di media digital yang acuh dengan etika berkomunikasi. Hal tersebut membuat saya malas untuk membuka media sosial yang dahulu selalu dibuka, bahkan salah satu media sosial kini perlahan mulai saya prilaku individu dalam kehidupan bermasyarakat erat kaitannya dengan aturan, nilai dan pedoman yang berlaku. Begitu pula dengan tata cara berkomunikasi, semestinya semua orang mengedepankan etika berkomunikasi di dunia digital atau yang bisa kita sebut merupakan pertimbangan atau perhatian terhadap tingkah laku manusia dalam mengambil keputusan moral. Etika merupakan rasio atau akal budi manusia yang objektivitas terhadap penilaian benar atau salahnya tingkah laku seseorang kepada orang lain. - SpillaneBerbicara mengenai etika dalam komunikasi di dunia digital, Hari Rabu lalu tanggal 11 November 2020, Siberkreasi mengadakan webinar Training Asah Digital dengan tema Mempraktikkan Interaksi Online Yang sendiri yaitu gerakan nasional untuk menanggulangi ancaman potensi bahaya seperti penyebaran konten negatif melalui internet seperti hoax, cyberbullying dan online radicalism. Etika Berkomunikasi dan Berinteraksi di Media Digital Seperti yang telah saya bicarakan sebelumnya, karena situasi di beranda media sosial kini tidak se-asyik dahulu, saya memilih menjauh dari salah satu media sosial. Seandainya media sosial bisa seperti dahulu, tempat bersilaturahmi, berkomunikasi dan berdiskusi, barangkali saya masih senang scrolling di media sosial tersebut. Jika saja semua pengguna internet bisa saling berinteraksi dengan positif, semua akan merasa damai, bukan?Ya, seandainya semua pengguna internet bisa memperhatikan etika saat berkomunikasi dan berinteraksi di media bagaimana caranya mempraktikkan interaksi yang positif? Menurut MC AMMHO yang menjadi pembicara webinar yang kemarin saya ikuti, cara paling mudah untuk mempraktikkan interaksi online yang positif, yaitu memiliki rasa empati saat pentingnya praktik diskusi online untuk memahami, membantu orang lain dan menjalin hubungan, diperlukan rasa empati dalam berinteraksi. Karena memiliki rasa empati itu penting saat berkomunikasi di media digital. Empati sendiri merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami dan berbagi rasa dengan makhluk lain. Sikap empati tidak bisa muncul dengan instan. Pengalaman hidup, emosi, lingkungan dapat berpengaruh mengubah sikap empati seseorang. Cara untuk menumbuhkan rasa empati saat berinteraksi di media digital yaitu 1. Kenali audiensSetiap media sosial memiliki karakteristik masing-masing. Kewajiban kita untuk mengenali audiens dianggap bisa melakukan interaksi lebih Tempatkan diri kita di posisi orang pepatah yang mengatakan, berjalanlah satu mil dalam sepatu orang lain sebelum kita mengkritiknya. Menempatkan diri di posisi orang lain dan memahami apa yang dirasakan orang lain, bisa membuat kita mengerti alasan orang tersebut melakuka hal yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. 3. Perlakukan semua orang sama, memiliki kepentingan yang sama dalam menggunakan media kita dalam berkomuikasi di internet adalah sama-sama manusia maka standar komunikasi yang kita lakukan dalam keseharian mestinya sama sebagaimana kita lakukan di dunia nyata. Etika berkomunikasi seperti penggunaan bahasa, struktur kalimat dan norma lainnya seharusnya sama seperti yang kita lakukan saat berinteraksi di dunia merupakan bentuk komunikasi dua arah. Agar bisa berempati dengan baik, sebaiknya kita bersikap terbuka pada orang lain. Keterbukaan tidak terbatas pada kemauan untuk memulai atau terlibat dalam pembicaraan, tetapi juga membuka diri secara emosional dengan orang lain. Namun terbuka itu bukan berarti kita harus menceritakan kisah hidup kita pada orang lain, selektiflah memilih apa saja yang bisa kita bagikan dan apa saja yang harus kita simpan Peka terhadap lingkunganUntuk membangun empati kepada orang lain, peka terhadap lingkungan merupakan hal penting yang harus dilakukan. Dengan peka terhadap lingkungan, kita akan sadar ketika terjadi sesuatu dan lebih peka mengenai tindakan yang akan diambil menyikapi perubahan Netiket di Media DigitalBerinteraksi di dunia digital tentu saja berbeda dibandingkan dengan di dunia nyata. Jika secara offline atau tatap muka kita bisa melihat ekspresi wajah, gestur tubuh dan intonasi berbicara, tidak begitu halnya ketika kita berinteraksi di dunia tidak bisa melihat, mendengar atau merasakan langsung ketika berinteraksi di media sosial. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam berkomunikasi secara melukai perasaan orang lain dengan berkomentar yang bijak, bersikap saling membangun bukannya mengirim komentar yang bernada menyerang. Berikut ini aturan inti netiket yang perlu diperhatikan yaituSebaiknya tidak mengetik pesan dengan menggunakan huruf kapital semua. Meskipun hanya pesan singkat, jika ditulis dengan huruf besar, sama artinya kita sedang berteriak. Kecuali memang kita menginginkan pembaca mengetahui jika kita memang hendak menegaskan. Ingatlah jika tidak semua orang mengetahui isi hati mengirim postingan apapun yang tidak layak dikatakan pada orang lain. Internet bukan tempat untuk mencari pertengkaran. Di sana tempat orang mencari informasi yang aturan seperti di kehidupan nyata. Bersikap dan bertindaklah sesuai etika dan jangan buru-buru menyimpulkan sesuatu. Pengguna internet berasal dari segala penjuru negeri dan memiliki pandangan terhadap sesuatu yang berbeda. Bersikaplah secara terbuka dan dengarkan orang lain dengan penting lainnya yang perlu diingat saat berkomunikasi dan berinteraksi di media digital yaitu selalu perhatikan etika. Netiket sendiri berbeda di setiap daerah. Tidak semua orang mengikuti aturan yang sama. Jadi bersikaplah terbuka dan tetap berbicara kritis untuk negatif yang sering kita temui di internet adalah cyberbully, pembuat onar, penipu atau bahkan predator. Semuanya itu memiliki ciri yang bisa kita umum pembuat onar di media digital atau yang dikenal sebagai troll yaitu selalu memposting komentar negatif, menyalin dan menempel banyak teks dan tidak pernah mencoba mengakhiri percakapan secara sendiri bisa dilihat dari ciri-cirinya yaitu mereka yang mudah marah, biasanya melakukan kekerasan dengan kata-kata dan tindakan, sering mencela dan melecehkan orang internet lainnya yang bisa mengganggu interaksi di media digital yaitu predator. Mereka yang disebut predator yaitu yang selalu memainkan peran seolah-olah menjadi korban. Berpura-pura bahwa mereka membutuhkan bantuan kita dengan dalih ingin mendapatkan kepercayaan. Selain itu, predator sering kali memisahkan diri dari orang yang kita tidak hanya beraksi di dunia nyata, di media digital pun kita bisa menemukan penipu. Biasanya mereka fokus untuk mendapatkan uang kita daripada memberikan informasi yang terperinci. Mereka tidak transparan dan tidak benar-benar menjawab pertanyaan. Selain itu, ciri-ciri umum penipu yaitu mengusulkan produk/usaha yang terlalu kita dihadapkan oleh situasi yang tidak kita prediksi sebelumnya. Situasi yang ingin kita hindari demi keselamatan diri. Lalu bagaimana agar bisa terlepas dari percakapan atau situasi yang berbahaya?Dampak buruk dalam menghadapi situasi yang berbahaya di media digital tentunya sebisa mungkin kita hindari. Itulah mengapa mempelajari netiket merupakan hal yang penting. Terlebih di era digital seperti sekarang ini, di saat komunikasi begitu masif dilakukan melalui teknologi internet. Mengingat cara berinteraksi di internet tidak berbeda dengan interaksi di dunia maya, oleh karenanya kita harus mempraktikkan etika berkomunikasi di media digital Salam takzim
Dilansirdari Ensiklopedia, berikut ini merupakan alasan pentingnya pancasila sebagai sistem etika dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di indonesia, kecuali Masyarakat Indonesia tidak perlu melakukan pembayaran pajak. [irp] Pembahasan dan Penjelasan
- Etika komunikasi sering digunakan untuk melihat baik atau buruknya cara berkomunikasi dalam kehidupan masyarakat. Etika ini mencakup bidang komunikasi verbal dan nonverbal. Dalam komunikasi verbal, etika yang dimaksud adalah penggunaan bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Sedangkan etika komunikasi nonverbal mencakup cara berpakaian, cara berperilaku, dan itu etika komunikasi? Pengertian etika komunikasi Menurut Abdul Samad Arief, dkk dalam buku Dasar-Dasar Komunikasi Bisnis 2021, etika adalah prinsip untuk mengatur perilaku dalam masyarakat. Sedangkan komunikasi adalah hubungan interaksi antarmanusia, berupa pengiriman dan penerimaan pesan. Jadi etika komunikasi bisa diartikan sebagai prinsip yang mengatur hubungan interaksi antar manusia. Etika komunikasi juga dapat diartikan sebagai norma, nilai, dan tingkah laku dalam menjalin komunikasi. Baca juga Apa itu Komunikasi yang Efektif dan Bagaimana Contohnya?Melansir dari situs Encyclopedia, etika komunikasi communication ethics adalah tanggung jawab etis dalam berkomunikasi, baik yang dilakukan secara langsung atau lewat teknologi komunikasi, seperti gawai dan media sosial. Jika dilihat dari latar belakang historisnya, etika komunikasi berakar dari etika jurnalisme. Karena banyaknya media komunikasi selama paruh terakhir abad ke-20, istilah etika media kadang digunakan sebagai sinonim untuk etika komunikasi. Penggunaan etika dalam berkomunikasi bertujuan untuk menyampaikan informasi dengan tepat, membangun relasi yang baik, sebagai bentuk sopan santun, dan bagian dari rasa saling menghormati serta menghargai orang lain. Fungsi etika komunikasi Dikutip dari buku Etika Komunikasi dalam Media Sosial Saring Sebelum Sharing 2021 karya Rahmanita Ginting, dkk, berikut ini beberapa fungsi etika komunikasi Berfungsi sebagai landasan moral Etika komunikasi membangun landasan moral antarmanusia. Misalnya berkomunikasi dengan bahasa yang baik, berperilaku sopan saat berbicara, dan sebagainya. Baca juga Komunikasi Pengertian dan Unsurnya Mempermudah proses penyampaian pesan Dengan menjalankan etika komunikasi, manusia akan lebih mudah dalam menyampaikan dan menerima pesan. Karena bahasa yang digunakan mudah dimengerti kedua belah pihak. Sebagai panduan manusia dalam berkomunikasi Fungsi lain etika komunikasi ialah sebagai panduan manusia dalam menjalin komunikasi. Panduan ini meliputi penggunaan bahasa, baik komunikasi lisan maupun tertulis, hingga cara berperilaku. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Menurutensiklopedia, Berikut ini merupakan etika dan larangan berpakaian melayu, kecuali? jawabanya adalah Larangan membuka aurat
Hai Campuspedia-friends!—Di masa pandemi kini hampir semua pembelajaran dan pekerjaan dilakukan secara daring dari rumah masing-masing. Sebut saja sudah sekitar 7 bulan Pembelajaran Jarak Jauh PJJ dan Work From Home WFH dilakukan. Namun, sebenarnya bagaimana sih etika mengikuti online meeting menggunakan video conference? Virtual ataupun online meeting dengan video conference ini sebenarnya sudah jadi hal lumrah di era serba digital ini, namun penggunaannya makin masif ketika kita diharuskan di rumah. Hal positifnya, kita bisa berkomunikasi dan melanjutkan kegiatan akademik maupun pekerjaan cukup dari rumah saja. Namun, meskipun begitu, baiknya kita masih harus tetap memerhatikan etika ketika menghadiri online meeting tersebut. Dan sebenarnya, juga tidak jauh berbeda ketika kita mengikuti meeting secara online. Kira-kira apa saja ya etika mengikuti online meeting? Penasaran? Yuk kita bahas lebih lanjut! Baca juga 7 Alternatif Pekerjaan Online Tanpa Harus Ngantor 8 Etika Mengikuti Online Meeting Persiapkan Device yang Dibutuhkan Meskipun semua serba mudah dan cukup dilakukan di rumah masing-masing, bukan berarti online meeting ini tidak ada hambatan apapun. Jadi, untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan di tengah-tengah berlangsungnya meeting, persiapkan semua device yang kamu butuhkan ya C-friends! Mulai dari PC atau laptop, ponsel, earphone, buku catatan, hingga earphone dan jaringan internet yang memadai. Kurangi Kebisingan Nah, masih relate sama poin pertama nih, etika online meeting selanjutnya adalah persiapkan tempat yang tenang dan minim kebisingan. Usahakan menyiapkan dan berada di tempat yang minim kebisingan, agar kamu bisa fokus dengan meeting. Apalagi, jika kamu adalah orang yang akan presentasi. Pastikan juga ponsel kamu dalam mode silent atau minimal mode bergetar. Dan jangan lupa juga untuk memberi tahu orang rumah jika kamu sedang meeting dan tutup pintu kamu. Pakailah Pakaian yang Tepat Meskipun tak lagi perlu datang ke kelas ataupun ke akntor, bukan berarti kamu bisa berpakaian bebas dan tidak rapi ya C-friends! Meskipun daring, usahakan tetap mengenakan baju yang rapi ya. Minimal baju atasan seperti blouse atau kemeja, karena masih terlihat ketika melakukan online meeting. Dan untuk bawahannya, kamu bisa lebih santai deh! Mute Ketika Tidak Berbicara Nah, etika poin keempat ini sering dilupakan dan terkadang lolos dari perhatian para peserta online meeting nih C-friends! Yaitu, mematikan atau mute microphone. Ketika belum giliran kamu untuk presentasi atau berbicara, pastikan bahwa pengaturan microphone kamu sudah mati. Agar noise atau suara yang ada di latar belakang kamu tidak mengganggu peserta meeting lainnya. Tetap Sopan Ketika menghadiri online meeting menggunakan video conference, tetaplah bersikap sopan dengan memerhatikan apa yang sedang dipresentasikan. Dan responlah ketika diminta pendapat atau diajukan pertanyaan. Hindari juga memotong pembicaraan orang lain, dan kalau kamu tidak sengaja karena adanya delay, jangan ragu untuk meminta maaf ya C-friends! Fokus dan Tidak Mengganggu Perhatian Orang Lain Nah, etika poin keenam ini juga masih relate sama poin sebelumnya nih! Ketika menyimak dan memerhatikan presentasi yang diberikan, jangan lupa juga untuk fokus pada isi materinya ya! Jangan sampai karena kamu tidak fokus, akhirnya rasa bosan melanda bahkan sampai menguap dan terkantuk-kantuk. Hindari juga mengganggu fokus orang lain dengan memainkan jari-jari kamu di layar atau mencoret-coret materi yang sedang dipresentasikan ya! Hindari Makan dan Minum Masih perihal bersikap sopan, alangkah lebih baiknya jika kamu juga menghindari makan dan minum ketika meeting sedang berlangsung. Kecuali jika online meeting tersebut bersifat santai dan kamu dipersilahkan untuk makan dan minum. Atau, baiknya lagi meskipun kamu dipersilahkan, jangan terlalu menampakkannya di video ya C-friends, hihi. Konfirmasi Jika Harus Meninggalkan Meeting Meskipun online meeting dan menggunakan video conference, kamu sangat diperbolehkan untuk izin meninggalkan meeting sejenak untuk ke toilet kok C-friends! Namun, pastikan kamu memberi informasi atau konfirmasi ke peserta meeting lainnya jika kamu terpaksa harus meninggalkan meeting sejenak. Atau, jika kamu benar-benar harus meninggalkan meeting dan tidak bisa mengikutinya hingga selesai, berikan penjelasan baik-baik dan alasan konkrit ke peserta lain atau ke penanggung jawab meeting. Jangan sampai kamu asal memencet tombol leave ya! Baca juga Glass Ceiling Penghambat Karir Perempuan, Benarkah Ada? Nah, itu dia 8 Etika Mengikuti Online Meeting yang tidak boleh kamu sepelekan C-friends! Karena apapun bentuknya, tujuan dari meeting adalah menyampaikan informasi yang tentunya positif bagi semua peserta meeting. Semoga bermanfaat ya! Yuk, biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, jangan lupa kepoin sosial media Campuspedia ya! Instagram campuspedia Youtube Campuspedia Twitter campuspedia_id OA Line dbh9820y Facebook Campuspedia LinkedIn CampuspediaPenjelasandan Pembahasan. Jawaban a. dekadensi moral yang melanda kehidupan masyarakat indonesia saat ini menurut saya ini salah, karena sudah menyimpang jauh dari apa yang ditanyakan.. Jawaban b. pelanggaran hak-hak asasi manusia (ham) dalam kehidupan bernegara di indonesia menurut saya ini juga salah, karena setelah saya cek di situs ruangguru ternyata lebih tepat untuk jawaban pertanyaan lain.
fitK.