Dalamwaktu beberapa menit, unggahan Ahok mendapat likes 83.705 dan komentar pujian dari netizen. BTP: Hentikan Menuduh Puput

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kritik dalam sebuah negara demokratis itu wajib. Tanpa kritik, negara akan dikelola dengan ngawur. Dengan kritik, negara akan selalu diingatkan pada jalan yang seharusnya. Kritik beda dengan hinaan. Kritik dilandasi dengan landasan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Hinaan hanya lampiasan emosi belaka. Jangan jadi pejabat kalau tak mau dikritik. Karena pejabat akan menerapkan kebijakan. Dan setiap kebijakan akan multidampak. Jangan juga berharap kritik membangun seperti yang didengungkan oleh rezim Soeharto hanya untuk membungkam setiap kritik. Bangunlah dengan kritik bukan berharap pada kritik yang membangun. Jangan pula teriak teriak bahwa setiap kritik harus disertai solusi. Pejabat yang harus mencari solusi. Digaji besar memang untuk itu. Jangan pula menggerakkan buzzer untuk membunuh para pengkritik. Apalagi menggerakkan aparatur negara. Kalau seperti itu, sudah bukan negara demokratis lagi. Sudah menjadi otoriter. Cak Nun atau Emha Ainun Najib sudah saya kenal sejak masih kuliah. Kritiknya terhadap rezim Soeharto cukup pedas. Sehingga wajar, jika anak muda kuliahan banyak yang mengidolakan beliau. Tulisan tulisannya juga sangat kritis. Yang paling saya ingat adalah tulisan beliau yang selalu muncul di tabloid "Detik". Tabloid besutan Eros Jarot dan Gus Dur. Tabloid yang paling berani menayangkan tulisan tulisan yang berupa kritik terhadap rezim orba. Cak Nun masih kritis hingga hari ini. Kritik yang paling akhir terhadap Jokowi memunculkan hujatan dari para buzzer. Seolah olah Cak Nun hanya mengkritik Jokowi. Padahal, Gus Dur yang menjadi teman baiknya pun berkali-kali dikritisinya. Kritik Cak Nun adalah kritik dari salah satu anak bangsa yang peduli pada nasib bangsanya. Sebaiknya kritik itu dipergunakan untuk perbaikan dalam pengelolaan negara. Jangan sampai kritik dibungkam di negeri ini. Pembungkaman kritik berarti kematian untuk akal sehat. Lihat Politik Selengkapnya
Kayakkasus Ahok kemarin. Bagiku itu soal sepele, bukan penistaan. Penistaan opo. Jangankan UAS, Cak Nun pun beberapa kali begitu. Tapi Cak Nun lebih pada ngrasani pemerintah, belum pernah aku mendengar Cak Nun menjelekan keyakinan agama lain. HALAMAN : 1; 2; 3; Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar! Lihat
. . [Walaupun tulisan ini adalah tulisan lama, tidak jenuh rasanya membaca petuah Cak Nun, yang sampai hari ini masih sangat pas menggambarkan perlakuan terhadap Islam. Contoh terbaru dalam Tragedi Tolikara yang menimpa Umat Islam Papua] Cak Nun KALAU ada bentrok antara Ustadz dengan Pastur, pihak Kemenag, Polsek, dan Danramil harus menyalahkan Ustadz, sebab kalau tidak itu namanya diktator mayoritas. Mentang-mentang Ummat Islam mayoritas, asalkan yang mayoritas bukan yang selain Islam – harus mengalah dan wajib kalah. Kalau mayoritas kalah, itu memang sudah seharusnya, asalkan mayoritasnya Islam dan minoritasnya Kristen. Tapi kalau mayoritasnya Kristen dan minoritasnya Islam, Islam yang harus kalah. Baru wajar namanya. Kalau Khadhafi kurang ajar, yang salah adalah Islam. Kalau Palestina banyak teroris, yang salah adalah Islam. Kalau Saddam Hussein nranyak, yang salah adalah Islam. Tapi kalau Belanda menjajah Indonesia 350 tahun, yang salah bukan Kristen. Kalau Amerika Serikat jumawa dan adigang adigung adiguna kepada rakyat Irak, yang salah bukan Kristen. Bahkan sesudah ribuan bom dihujankan di seantero Bagdad, Amerika Serikatlah pemegang sertifikat kebenaran, sementara yang salah pasti adalah Islam. “Agama” yang paling benar adalah demokrasi. Anti demokrasi sama dengan setan dan iblis. Cara mengukur siapa dan bagaiman yang pro dan yang kontra demokrasi, ditentukan pasti bukan oleh orang Islam. Golongan Islam mendapat jatah menjadi pihak yang diplonco dan dites terus menerus oleh subyektivisme kaum non-Islam. Kaum Muslimin diwajibkan menjadi penganut demokrasi agar diakui oleh peradaban dunia. Dan untuk mempelajari demokrasi, mereka dilarang membaca kelakuan kecurangan informasi jaringan media massa Barat atas kesunyatan Islam. Orang-orang non-Muslim, terutama kaum Kristiani dunia, mendapatkan previlese dari Tuhan untuk mempelajari Islam tidak dengan membaca Al-Quran dan menghayati Sunnah Rasulullah Muhammad SAW, melainkan dengan menilai dari sudut pandang mereka. Maka kalau penghuni peradaban global dunia bersikap anti-Islam tanpa melalui apresiasi terhadap Qur’an, saya juga akan siap menyatakan diri sebagai anti-demokrasi karena saya jembek dan muak terhadap kelakuan Amerika Serikat di berbagai belahan dunia. Dan dari sudut itulah demokrasi saya nilai, sebagaimana dari sudut yang semacam juga menilai Islam. Di Yogya teman-teman musik Kiai Kanjeng membuat nomer-nomer musik, yang karena bersentuhan dengan syair-syair saya, maka merekapun memasuki wilayah musikal Ummi Kaltsum, penyanyi legendaris Mesir. Musik Kiai Kanjeng mengandung unsur Arab, campur Jawa, jazz Negro dan entah apa lagi. Seorang teman menyapa “Banyak nuansa Arabnya ya? Mbok lain kali bikin yang etnis gitu…” Lho kok Arab bukan etnis? Bukan. Nada-nada arab bukan etnis, melainkan nada Islam. Nada Arab tak diakui sebagai warga etno-musik, karena ia indikatif Islam. Sama- sama kolak, sama-sama sambal, sama-sama lalap, tapi kalau ia Islam-menjadi bukan kolak, bukan sambal, dan bukan lalap. Kalau Sam Bimbo menyanyikan lagu puji-puji atas Rasul dengan mengambil nada Espanyola, itu primordial namanya. Kalau Gipsy King mentransfer kasidah “Yarim Wadi-sakib…”, itu universal namanya. Bahasa jelasnya begini apa saja, kalau menonjol Islamnya, pasti primordial, tidak universal, bodoh, ketinggalan jaman, tidak memenuhi kualitas estetik dan tidak bisa masuk jamaah peradaban dunia. Itulah matahari baru yang kini masih semburat. Tetapi kegelapan yang ditimpakan oleh peradaban yang fasiq dan penuh dhonn prasangka kepada Islam, telah terakumulasi sedemikian parahnya. Perlakuan-perlakuan curang atas Islam telah mengendap menjadi gumpalan rasa perih di kalbu jutaan ummat Islam. Kecurangan atas Islam dan Kaum Muslimin itu bahkan diselenggarakan sendiri oleh kaum Muslimin yang mau tidak mau terjerat menjadi bagian dan pelaku dari mekanisme sistem peradaban yang dominan dan tak ada kompetitornya. “Al-Islamu mahjubun bil-muslimin“. Cahaya Islam ditutupi dan digelapkan oleh orang Islam sendiri. Endapan-endapan dalam kalbu kollektif ummat Islam itu, kalau pada suatu momentum menemukan titik bocor – maka akan meledak. Pemerintah Indonesia kayaknya harus segera merevisi metoda dan strategi penanganan antar ummat beragama. Kita perlu menyelenggarakan sidang pleno’ yang transparan, berhati jernih dan berfikiran adil. Sebab kalau tidak, berarti kita sepakat untuk menabuh pisau dan mesiu untuk peperangan di masa depan. __ *Dari buku “Iblis Nusantara Dajjal Dunia” karya Emha Ainun Nadjib “Saya Anti Demokrasi” Oleh Emha Ainun Nadjib — versi Audio di soundcloud . . . . . . source
Sebelumsaya bicara tentang penyelesaian kasus Ahok yang dituduh melakukan penistaan terhadap agama Islam, maka saya akan mencoba memberikan contoh taktik yang diterapkan Lapindo dalam menghadapi aksi-aksi para korban Lapindo dan cara menghadapi “serangan-serangan” berita media massa. (Cak Nun). GKLL dipimpin oleh orang bernama Joko
Ini cocoknya masuk ke Berita dan Politik atau The Lounge? Ribet juga buat TS untuk menentukan. Dengan berat hati TS masukkan ke The Lounge, meskipun menurut TS isinya sarat dengan opini TS tentang kondisi politik saat ini. Kenapa demikian? Ya karena sepertinya penghuni Ber Pol lumayan eksklusif dan beberapa kaskuser yang setia di sana, sama fundamentalis-nya dengan salah satu tokoh yang hendak TS angkat dalam trit ini. Geser dikit ga boleh, ntar dibilang bid-ah. Pokoknya harus plek nurut aturan forum, karena memang aturannya gitu harus quote berita asli, judul pakai berita asli, dsb ya udahlah, buat trit yang ga masuk ke aturannya melipir ke The Lounge aja. peace... Buat yang mengikuti berita politik, tentu sempat membaca tentang pendapat Bpk Jufuf Kalla, alasan kenapa Habieb Rizieq Shihab memiliki banyak pendukung, atau orang yang simpati dengan dia. Mengutip dari kompas berita kompas 20/11/ menurut saya karena ada kekosongan pemimpin, pemimpin yang menyerap aspirasi masyarakat," tutur dia. Kalla mengatakan, persoalan terkait Rizieq Shihab ini berkaitan dengan indikator bahwa sistem demokrasi yang berjalan di Indonesia perlu diperbaiki. "Kenapa ratusan ribu orang itu, kenapa dia tidak percayai DPR untuk berbicara? Kenapa tidak dipercaya partai-partai khususnya partai Islam? Untuk mewakili masyarakat itu," ujar Kalla. Artikel ini telah tayang di dengan judul "Jusuf Kalla Ada Kekosongan Pemimpin yang Mampu Serap Aspirasi Masyarakat". Apakah sesederhana itu? Karena ketidak percayaan pada pemerintah dan tidak ada sosok dalam pemerintahan yang bisa mewakili aspirasi mereka, terutama dari partai Islam, sehingga berkumpul sekian banyak orang di bawah bendera Habieb Rizieq Shihab? Pertanyaan TS, apa memangnya tidak ada sosok lain dalam Islam di Indonesia yang menyuarakan kritik pada pemerintahan? Apa tidak ada sosok yang mempertanyakan kebijakan-kebijakan pemerintah yang dirasa kurang adil? Dst. Menurut TS ada banyak di luar Habieb Rizieq Shihab, yang menyuarakan hal-hal tersebut. Salah satunya adalah Emha Ainun Nadjib, atau lebih akrab disapa dengan panggilan Cak Nun. Cak Nun bukan hanya menyuarakan kritik terhadap pemerintahan, Cak Nun juga dekat dengan kelompok masyarakat dari berbagai tingkat, mulai yang atas sampai masyarakat dari tingkat yang terbawah. Kelompok Maiyah yang dibidani Cak Nun juga tersebar di berbagai pelosok negeri ini. Kritik pada pemerintahan, termasuk terhadap pemerintahan Jokowi juga tidak kurang-kurang dilemparkan dalam dialognya. Jadi kalau permasalahannya sekedar dua faktor yaitu Islam dan aspirasi yang tidak tersampaikan pada pemerintahan, mestinya yang mendukung Habieb Rizieq Shihab adalah orang-orang yang sama yang mendengarkan dan menyampaikan keluh kesah mereka pada Cak Nun dan demikian pula sebaliknya. Kenyataannya tidak demikian. Sejauh sepengetahuan TS, kedua himpunan ini tidak memiliki pertemuan pendapat, tidak ada irisan di antara TS, nggambar di mana pemisahnya, kalau mereka berdua ini sama-sama hadir sebagai sosok yang Amar ma'ruf nahi munkar dan juga menjadi pengritik bagi pemerintahan? Menurut opini TS keduanya berpisah jalan, dalam hal cara dan tujuan. Tujuan yang tersembunyi di balik kata-kata, yang tercermin dari apa nasehat dan ajaran yang diberikan dalam pengajaran yang mereka berikan. Beberapa perbedaan antara Habieb Rizieq Shihab dan Cak Nun sepanjang sepengetahuan TS, yen keliru tulung digenakno yo rek. 1. Cak Nun memilih gaya dialog, di mana pengikut masyarakat Maiyah, diajak ikut berpikir. Vs HRS, memilih gaya berpidato, di mana pengikutnya digiring untuk mengikuti pemikiran dia. 2. Cak Nun memang mengritik, berbicara dengan bahasa yang bahkan kasar, bergurau tak ubahnya orang biasa sehingga mengena pada hati pendengarnya, tapi kemudian Cak Nun menawarkan atau membukakan pikiran para pendengarnya pada jalan-jalan yang damai untuk mencapai perubahan. Cak Nun mengajak pendengarnya untuk mendekatkan diri dengan Tuhan mereka. Cak Nun mengarahkan pergolakan di dunia jasmani, ke pemahaman yang spiritual. Cak Nun mengawali dengan mengajak pendengarnya melihat kondisi dunia jasmani, kemudian dengan fasih menggeser pandangan mereka pada sorga rohani. Jadi secara umum, menurut TS, Cak Nun membimbing pendengarnya, dari hal yang vulgar dan banal, menuju pada hal yang spiritual dan mulia. Vs HRS, HRS menggunakan bahasa yang vulgar untuk memanaskan hati pendengarnya. Menyatukan mereka dalam kebencian dan ketidak puasan. HRS menggunakan bahasa rohani, untuk kemudian membawa pendengarnya justru menjadi duniawi. Yang mulia dan spiritual, dikerdilkan menjadi sesuatu yang banal dan jasmani. 180 derajat bertolak belakang dengan yang dilakukan Cak Nun. 3. Cak Nun memang dalam diskusinya tidak jarang mengamati perbedaan dan ketidak adilan sosial. Namun sekali lagi, Cak Nun mengajak mereka yang datang untuk melihat dari berbagai sudut pandang dan menghadirkan jalan pilihan yang jauh dari konflik antar anak bangsa. Vs HRS, menyoroti perbedaan dan ketidak adilan sosial, dan kemudian menggunakan itu untuk menyatukan pendengarnya menjadi satu kelompok dan orang-orang di luar pendengarnya sebagai kelompok yang lain. Contoh saja doa HRS untuk orang-orang yang tidak dia sukai. Lagi-lagi berbeda 180 derajat dengan Cak Nun. 4. Cak Nun dalam diskusi maiyah tidak pernah mendukung salah satu tokoh politik tertentu, meskipun terkadang dia memberikan ruang bagi tokoh tertentu untuk berbicara. Vs HRS, jelas dia ada afiliasi dengan tokoh politik tertentu, bahkan yang sedang maju dalam pilkada/pilpres. - Jadi apakah ini sekedar masalah ketidak adilan sosial? Masalah ketidak mampuan pemerintah untuk menyerap aspirasi semua golongan rakyat? Menurut TS itu hanya sebagian saja dari alasan beberapa ribu, puluh ribu atau ratusan ribu orang itu merapat ke Habieb Rizieq Shihab, karena tidak kurang-kurang tokoh intelektual Muslim lain yang juga menyuarakan kritik dan peringatan pada pemerintah. Mereka yang merapat pada Habieb Rizieq Shihab tapi tidak mau mendengar, atau memilih untuk mendengarkan versi Habieb Rizieq Shihab, adalah mereka yang bukan semata-mata aspirasinya tidak terserap oleh pemerintahan saat ini. Namun, selain aspirasinya tidak terserap, mereka juga memiliki bibit-bibit kemarahan yang ingin disalurkan, bahkan jika arahnya adalah perpecahan antar anak bangsa. Apa aspirasi yang seperti itu perlu juga diwadahi? Bukankah pemikiran-pemikiran seperti itu, justru harusnya diluruskan? Bukan malah diwadahi, apalagi bila kemudian dikumpulkan untuk menjadi satu kekuatan politis tertentu. - TS bukan orang pinter, jadi silahkan dikritisi kalau banyak salahnya. 30-11-2020 1638 nirankara dan 71 lainnya memberi reputasi Kaskus Maniac Posts 8,064 Apalah daya ane yang penakut ini, Gak berani ikut2an seruannya HRS, karena begitu cinta dengan kedamaian selama ini. Belum juga sebulan beliau pulang, sudah berapa banyak kehebohan yang dibuat. Gak berani juga mau menghakimi beliau, karena sesungguhnya kebenaran hanya milik Allah SWT. Sebagaimanusia, ane gak berani bilang benar/salah terkait tindaktanduk manusia. Oleh sebab itu, ane sendiri memilih untuk menjalani hidup ane apa adanya aja, kritik pemerintah cukup sebatas obrolan di WAG kadang-kadang thread KASKUS. Terkait opini TS bahwa Cak Nun adalah anti-thesis dari HRS ane kurang paham. Anti-thesis disini indikatornya apa hanya karena beda gaya penyampaian kritik? Poin 1 ane ckup paham, Poin 2 ane gak paham, dan opini yang dibangun TS menurut ane terasa sangat subjektif, Poin 3 ane paham, Poin 4 ane paham, tapi menurut ane ini cenderung subjektif. Mau komen lebih lanjut, ane sejujurnya gak begitu mengikuti Cak Nun, ataupun HRS. Selain dari berita2 yang kebetulan lewat tentang mereka. 30-11-2020 1716 nugrahanto7 dan 13 lainnya memberi reputasi Jawabannya dihadist nabi saw berikut; Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka hendaknya dengan lisannya. Dan apabila tidak mampu lagi maka dengan hatinya, sesungguhnya itulah selemah-lemah HR. Muslim HRS berada ditingkatan paling atas dlm memerangi kemungkaran. Yaitu dg tangannya. Keras dan apa ada nya. Cak nun berada ditingkatan tengah yakni dg lisan nya. Tentu saja posisi memerangi dg tangan lebih beresiko dimusuhi org2 dr pd lisan. Tp disitulah letak perbedaan pahala nya.... 30-11-2020 1916 z3f dan 17 lainnya memberi reputasi Kaskus Addict Posts 3,106 ane setuju kalo HRS pake tangan dari dia pidato, terus aksinya ampe bikin mahfud stres, dsb sementara cak nun lebih ke lisan, kritik sopan dll ada juga yang pake tangan, lisan dan doa, dialah anies 30-11-2020 1951 dan 46awang memberi reputasi Cak Nun itu lebih santuy... 30-11-2020 2041 whycka dan 4 lainnya memberi reputasi Aktivis Kaskus Posts 599 Kritik Cak Nun ke pemerintah sebetulnya lebih gokil ketimbang HRS. Tapi ntah kenapa Cak Nun wibawanya lebih keliatan dibanding HRS. Apa mungkin faktor 'nawaitu'nya ketika mengkritik? Ga cuman itu, Cak Nun sepertinya jauh dari pemberitaan yang ga mengenakan, dan jarang juga ada yang terang-terangan membenci. 30-11-2020 2046 garpupatah dan 9 lainnya memberi reputasi Dawuh Mbah nun lebih adem, menenangkan jiwa, bikin tentram. 30-11-2020 2116 rinandya dan 7 lainnya memberi reputasi Dari gaya bicara nya aja udah jauh banget gan antara cak nun Ama hrs 😁 30-11-2020 2309 rinandya dan 4 lainnya memberi reputasi Kmbl kepilihan msng2. Ada yg ke ck nun, ada yg ke hrs, juga ke ustad wijayanto dan ada yg merapat ke ustad A Sukino.. 01-12-2020 0508 rinandya dan 3 lainnya memberi reputasi Semua itu memang merupakan isi dunia ini gan, ada tesis dan antitesis. Ada virus dan antivirus sehingga komplit. Dan ane sendiri kurang begitu mengikuti ceramah-ceramah dari yang diceritakan di trit ini. 01-12-2020 0603 penyukabiru dan 2 lainnya memberi reputasi Cak Nun ini punya kakek , kakeknya itu punya 2 teman, 1 pendiri NU dan 1 pendiri Muhammadiyah, nah kakek Cak Nun gak diriken apa apa, dia dipesani untuk menjalin tali kasih silaturahmi dg teman temannya itu. 01-12-2020 0829 rinandya dan 5 lainnya memberi reputasi Dakwah Cak Nun lebih ke arah sufisme, HRS ini ke jalan jihad wahabisme, dua duanya punya argumen masing-masing, coba kalo video Cak Nun tentang cina di viralkan, bakal rame ini ngehujat Cak Nun juga macam HRS 01-12-2020 0832 kaiharis dan 2 lainnya memberi reputasi Karena ilmu Cak Nun itu ilmu cocoklogi, dg comedi dg berpikir kritis, ini sebenarnya sudah ada yg bahas sih soal tesis, sintesis, anti tesis, tesis dsb. Hasil pemikiran diuji, disinilah kalo mau berpikir kritis tidak mengutamakan emosi 01-12-2020 0834 riezazura dan 2 lainnya memberi reputasi Dulu Cak Nun sudah memperingatkan ini tentang kebenaran, waktu demo 2017 demo Ahok, versi kebenaran di kemukakan ada 3, dan udah 3 tahun ini ternyata masih ingat, versi dirinya, versi kelompok/global, kebenaran versi hakiki, orang berargumen menguji kebenaran memang harus kritis tidak dengan emosi, tapi kalo ditarik benang merahnya, porsi yg paling banyak mengakomodir masa agar tenang ya diambil. Sedangkan misteri 3 kebenaran itu tisak terpecahkan 01-12-2020 0838 papahmuda099 dan 3 lainnya memberi reputasi Cak Nun juga mengkritisi proklamasi yg hanya dibacakan Soekarno, agak lucu bagi dirinya Proklamasi kemerdekaan dibaca oleh satu orang, logisnya harus dibaca berbarengan oleh 100 orang, logika ini menggambarkan ada individual Soekarno dan anak cucunya nanti kalo pendiri negara ini Soekarno, padahal kalo ditelisik lebih dalam perjuangannya panjang untuk merdeka apalagi banyak tokoh sekarang menjadi pahlawan mendapatkan porsi figuran dan Soekarno jadi sosok sentral 01-12-2020 0840 rinandya dan 9 lainnya memberi reputasi Gw rasa ini sudah menjawab ya 01-12-2020 0848 EriksaRizkiM dan 7 lainnya memberi reputasi Kaskus Maniac Posts 5,827 antitesis itu lahir dari tesis. canun bukan antitesis hrs karena motif cak nun bukan untuk menjadi alternatif hrs. keduanya memiliki motif amar makruf nahi munkar keduanya memiliki derajat yang sama sebagai muslim dan pendakwah 01-12-2020 1239 dan lonelylontong memberi reputasi enak adem, ceramah noey letto juga enak....seadem lagunya 01-12-2020 1705 dan 3 lainnya memberi reputasi Kaskus Maniac Posts 4,255 Yang namanya hidup ya Harus ada air dan api. Dua2 nya suatu waktu pasti dibutuhkan. 01-12-2020 1710 lonelylontong dan memberi reputasi KASKUS Maniac Posts 8,534 Nah, cak nun ini, kalau masuk bp, pasti lgsg di kadrun2in. Ceramahnya serius tapi santai. Bener beliau sering ngritik pemerintah, tapi gak cuman jkw doang. Yg dulu2 juga di kritik. Ane pernah ikut ceramah beliau, kalau menurut ane, kita disuruh kritis dalam mikir apapun. Jd kalau denger beliau ceramah, musti diem dulu buat mikir. Wkwkwk Beliau sering ngritik pemerintah tapi beliau enggak benci pemerintah. Ini yg skrg udah hilang, bahkan di forum kaskus, yg dulu katanya pinter2. Ketika kita ngritik sesuatu, diartiin kita benci. Lgsg keluar kosakata baru yg di buzz abis2an. 01-12-2020 1710 riezazura dan 4 lainnya memberi reputasi Waduh perbandingannya jauh amat bre Bandingin bibieb Rizieq tuh sama Bahar Smith gitu lo 01-12-2020 1714 riezazura dan 5 lainnya memberi reputasiDiubah oleh MirrorBoy 01-12-2020 1715 PRINDRAMAYU - Seorang penumpang yang terlihat mengenakan masker ular saat bepergian dengan bus diperingatkan bahwa itu bukan masker wajah yang sah.. Dilansir situs Sky News, Pria itu terlihat membawa ular piton besar coklat muda dengan tanda berbentuk berlian di kulitnya meliliti mulut dan lehernya di dalam Ahok. Foto Kevin Kurnianto/kumparanBasuki Tjahaja Purnama Ahok mendatangi kediaman almarhum Nurcholis Madjid. Ahok datang dan disambut langsung oleh Omi Komariah Madjid, Ketua Nurcholis Madjid Society di kawasan Kebayoran Lama, kamis 23/3.Kedatangan Ahok kali ini merupakan inisiatifnya sendiri karena beberapa waktu lalu ia tak bisa menyaksikan film Bid'ah Cinta bersama keluarga Cak Nur. Salah satu anggota Dewan Pembina Nurchoris Majid Society, Yudi latief, menuturkan kedatangan Ahok kali ini murni hanya sebuah silaturahmi dan bukan sebuah kampanye politik."Intinya ini menjalin tali silaturahim meskipun Cak Nur sama Pak Ahok tak pernah berjumpa secara fisik," kata Yudi Latief kepada kumparan. "Dari pertemuan itu, jadinya kita bisa tahu gagasan Pak Ahok yang punya kesamaan visi dengan Cak Nur," lanjut Foto Kevin Kurnianto/kumparanKonsep pemikiran Cak Nur sangat dikagumi oleh Ahok. Ahok menilai Cak Nur memiliki pandangan berbudaya terhadap sebuah agama dan politik."Konsep Cak Nur sendiri memang pengin nilai Islam ada di kita tanpa membentuk partai," ucap Yudi juga menyebut bahwa pihak keluarga dan Cak Nur punya kesamaan pandangan tentang pemimpin yang amanah. Pada pertemuan tadi, Ahok juga sempat mengklarifikasi soal polemik reklamasi."Sebenernya banyak gagasan beliau Ahok yang sangat produktif tapi tak dipahami secara clear dan menimbulkan persepsi," ditambahkan Yudi Latief, yang utama adalah soal akhlak. "Perilaku, keadilan semua, intinya Ahok juga sudah dalam koridor itu," tegas Yudi. Namun terkadang persepsi publik kepada Ahok seperti tak ada perhatian kepada orang miskin. Ahok juga diberi kenang-kenangan oleh istri Cak Nur berupa buku Ensiklopedia Cak dengan diberinya buku ini, wawasan Ahok semakin luas. Saat menerima buku, Ahok tampak begitu bahagia."Wah, saya dapat buku," sambut ini, kata Ahok, pemikiran Cak Nur begitu relevan di tengah situasi politik yang memanas. Ahok juga menyebut, negara ini perlu orang yang bisa berpikiran seperti Cak Nur. "Kalau enggak, negara ini mau dibawa kemana. Setelah meninggal pemikiran harus jalan terus, ini harus kita teruskan," tutur Ahok. KOMENTARTERBARU. ivan loebiz on Buat Group WA Ganti Presiden, Fans Jokowi: Cak Nun: Tidak Tepat Memilih Dirinya dan Wakilnya, 5 Tahun Ini Kuatkanlah Hatimu. (Ahok) pernah mendapat gelar Sunan Selengkapnya. Pengamat: Ingkar Janji, Menyulitkan Jokowi di
Selasa, 29 November 2016 WAJIB LIHAT!!! CAK NUN MENGUNGKAP FAKTA KEJADIAN DI BALIK DEMO AHOK !!! Diposting oleh Paulus hobeng di Tidak ada komentar Posting Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan Posting Komentar Atom

CakNun bersama umat Muslim lainnya berselawat menggunakan nada "Malam Kudus", lagu yang biasa dinyanyikan umat Nasrani di hari Natal. Nicholas Sean Salut Puput Nastiti Devi Tahan Jadi Istri Ahok. Bagi Nicholas Sean, tidak semua perempuan bisa mendampingi Ahok. July, 28 2022 (MoU) tentang Penempatan dan Pelindungan Pekerja

SOLO - Ada momen kocak yang terjadi saat Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto bersua Cak Prabowo Subianto menghadiri acara doa bersama Cak Nun & Kiai Kanjeng pada Selasa, 27 Desember 2022. Prabowo menyampaikan pidato dengan berbagai tema, salah satunya tentang bagaimana Presiden Joko Widodo sedang berjuang untuk membuat rakyat pidatonya, Prabowo juga mengakui kualitas Jokowi yang sempat menjadi rivalnya di Pemilu sebelumnya. "Pemerintahan yang dipimpin Pak Jokowi ini, saya sangat mendukung," ujar Prabowo."Dulu saya rivalnya Pak Jokowi, gini-gini saja calon Presiden. Meski gak jadi tapi lumayan Menteri Pertahanan sekarang."Prabowo kemudian menjelaskan mengapa dirinya yang semula menjadi oposisi berubah menjadi koalisi. Menurut Pak Menhan, hal tersebut lantaran Indonesia menganut asas kekeluargaan."Saya keliling seluruh dunia, mereka kaget, mereka tidak paham, kok bisa dulu rival sekarang jadi anak buah. Kenapa? ya karena bangsa Indonesia mengutamakan kekeluargaan," katanyaKomentar Cak NunSetelah selesai pidato, Cak Nun dan Prabowo sedikit berbincang-bincang. Dalam perbincangan tersebut, Cak Nun mengungkit kembali momen pilpres saat Prabowo Subianto kalah dari Joko Nun bahkan menyebut tentang manipulasi penghitungan suara."Kita hormati beliau datang ke sini, apalagi dengan pengingat tonggak trowulan dulu pernah bikin, 4000 orang kumpul di istana Mojopahit. Itu tahun 2014 menjelang pilpres dia akan menang tapi dimanipulasi," kata Can sedikit panik, Prabowo kemudian memberikan lambaian tangan simbol ketidaksetujuan."Saudara-saudara sekalian, yang penting Indonesia bersatu," kata Prabowo yang kemudian ditimpali Cak Nun "Ya kalau sejak dulu begitu, gak usah nyapres aja".Komentar Cak Nun ini disusul dengan gelak tawa hadirin yang datang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor Hesti Puji Lestari Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
Semakin tinggi pohon tumbuh semakin kencang angin yang menerpanya. Moga-moga Habib Luthfi bin Yahya panjang umur, sehat selalu. NKRI harga mati,” kata Sholeh menambahkan komentar. Seperti diketahui, surat Al-Maidah ayat 51 yang disebut Ahok diyakini sebagian orang sebagai ayat penolakan terhadap pemimpin kafir.
\n \n komentar cak nun tentang ahok
CakNun Jadi Trending di Twitter Usai Sebut Presiden Sekarang Belum Tepat, Netizen: Banteng Pada Mencret Sindir Komentar Sekjen PDIP Soal Gibran dan Kaesang, Yos Nggarang Sebut Hasto Kristiyanto 'Pasien Rawat Jalan' 17 Januari 2022, 18:44 WIB Bercerita tentang yang Gagal Move On. 2.
Budayawansekaligus ulama Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun buka suara terkait pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Jumat, 22 Juli 2022 23 Dzul Hijjah 1443
5cEMPK.
  • h27f1z17m3.pages.dev/409
  • h27f1z17m3.pages.dev/502
  • h27f1z17m3.pages.dev/83
  • h27f1z17m3.pages.dev/450
  • h27f1z17m3.pages.dev/337
  • h27f1z17m3.pages.dev/67
  • h27f1z17m3.pages.dev/31
  • h27f1z17m3.pages.dev/405
  • h27f1z17m3.pages.dev/853
  • h27f1z17m3.pages.dev/326
  • h27f1z17m3.pages.dev/311
  • h27f1z17m3.pages.dev/924
  • h27f1z17m3.pages.dev/200
  • h27f1z17m3.pages.dev/80
  • h27f1z17m3.pages.dev/352
  • komentar cak nun tentang ahok